suratkabar.com

Domain For Sale


suratkabar.com
News Indonesia SuratkabarCom

Breaking News.....

Mata Uang Euro Akan Mengubah Kultur Ekonomi Eropa
Storyby Nasrullah Idris
09/09/2002 (21:00)


BANDUNG (SuratkabarCom) - Tanggal satu Januari adalah Hari 'E' di Eropa. Karena saat itulah mata uang tunggal 'Euro' yang sudah diterima oleh satu lusin negara Eropa itu mulai beredar di antara 300 juta penduduknya.

Hal tersebut bisa dianggap sebagai perubahan sistem keuangan yang terbesar dalam sejarah.

Sekaligus sebagai langkah awal integrasi ekonomi seluruh Eropa. Dari Portugal sampai Finlandia, dari Irlandia sampai ke Yunani, warga Eropa siap menukar mata uang nasionalnya masing- masing dengan mata uang euro dalam bentuk uang kertas/uang logam.

Para pemimpinnya berharap, Euro akan mendorong kemajuan perekonomian Eropa dengan menghilangkan proses penukaran uang, sehingga ongkos melakukan bisnis di kawasan Eropa akan menjadi lebih murah.

Mata uang baru itu juga diharapkan akan mendorong persaingan dan menahan kenaikan inflasi, karena konsumen bisa dengan mudah melakukan perbandingan harga barang yang sama atau sejenis di seluruh Eropa.

Tapi di samping nilai praktis, sesungguhnya kehadiran Euro mempunyai tujuan politik juga. Demikian kata Jerome Sheridan, kepala Universitas Amerika di Brussels. Artinya, diharapkan akan menciptakan identitas pan-Eropa di antara 300 juta penduduknya.

Sambungnya, Euro bisa dianggap sebagai lambang persatuan Eropa yang sesungguhnya, yang akan dibawa orang melalui kantongnya masing-masing setiap hari. Karena itu, akan membawa dampak sangat penting dalam segi kejiwaan bagi warga Eropa, yang gilirannya membentuk identitas khas Eropa."

Sejarah mata uang euro dimulai dengan Perjanjian Maastricht tahun 1992. Selain menciptakan mata uang tunggal di Eropa, juga menentukan pagu hutang nasional, jumlah defisit anggaran, serta tingkat inflasi pada masing-masing.

Secara teknis, mata uang euro sebetulnya sudah mulai diberlakukan sejak tahun 1999. Bank-bank sampai perusahaan besar menggunakannya untuk pembukuan. Selain itu, banyak toko juga yang memasang harga barang dalam mata uang euro di samping mata uang lokal. Sedangkan untuk perusahaan kecil masih mengalami kesulitan.

Hanya, kata Lionel Barber, redaktur harian Financial Times, tidak semua negara Eropa siap untuk memberlakukan uang baru itu.

Harus diingat, mata uang euro selama ini belum merupakan uang sungguhan. Memang perhitungannya sudah dipakai dalam berbagai pasaran keuangan. Sejauh yang menyangkut pedagang eceran seperti di Bologna, Athena, dan Finlandia utara, orang belum pernah melihatnya. Demikian sambungnya.

Karena belum kenal akan mata uang euro itulah, sebagian transaksi jual-beli mungkin akan makan waktu lebih lama, khususnya di Italia, Spanyol, Portugal, dan Yunani, di mana 90 persen konsumen sudah terbiasa membayar dengan uang tunai.

Pabrik pencetakan uang logam dan uang kertas euro di Eropa telah menyiapkan 50 milyar keping uang logam dan 14 milyar helai uang kertas euro. Sejak permulaan Januari 2002, warga Eropa telah mulai belajar untuk mengakrabi euro yang dijual dalam kotak-kotak khusus.

Mata uang logam Euro pada satu sisinya mempunyai gambar yang sama, tetapi sisi lainnya memuat gambar atau simbol yang khas bagi setiap negara persatuan Eropa. Mata uang nasional masing-masing negara masih bisa dipakai sampai akhir bulan Februari. Kata Lionel Barber dari harian Financial Times.

Ini penting, ujar Lionel, karena jumlahnya sangat besar. Berarti diperlukan waktu untuk menarik mata uang lama dari peredaran. Karena itulah diperlukan masa transisi dua sampai tiga bulan. Banyak konsumen khawatir, para pedagang akan menggunakan masa transisi ini untuk menaikkan harga barang. Kelompok konsumen akan memperhatikan hal ini dengan seksama. Mata uang itu pun belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat Eropa. Pol-pol pendapat umum menunjukkan hanya 50 persen warga Eropa yang menerima mata uang itu dengan tangan terbuka. Orang Jerman khususnya, sangat enggan melepaskan mata uang DMnya yang mereka anggap sebagai lambang kestabilan ekonomi.

Tetapi ya apa boleh buat, kata Lionel, jam tidak bisa diputar mundur. Kata wartawan itu, semua orang sebenarnya harus sudah mempersiapkan diri sejak tiga tahun yang lalu. Nilai tukar mata uang setiap negara Eropa terhadap euro sudah ditentukan sejak tanggal satu Januari tahun 1999.

Jadi, secara teknis dan politis, penggunaannya akan mengalami kesuksesan besar di Eropa. Sementara di antara pihak yang menolak mengatakan, mata uang itu tidak memenuhi semua harapan yang diajukan para tokoh Eropa, seperti mengurangi dominasi US Dollar.

Sejak tahun 1999, nilai tukar euro terhadap dollar jatuh sekitar 20 persen. Sambung para pengecam itu, Euro tidak berhasil menjauhkan perekonomian Eropa dari kegoncangan di luar kawasan itu, seperti keadaan resesi yang sekarang melanda Amerika.

Tidak banyak orang Eropa yang mengharapkan naiknya Euro dibanding US Dollar, tetapi banyak yang yakin bahwa segi-segi praktisnya akan mengubah wajah Eropa dalam jangka panjang. (NSR/Bahan : VOA)


[an error occurred while processing this directive]

HOME | Today's News | Shopping | Add URL

Copyright 1999-2002 © SuratkabarCom Online