Lampiran B From: "Tono D. Putranto" Date: Mon Jul 4, 2005 1:34 pm Subject: SS Zheng He kemana ? Send Email Send Email Remove Author | Ban Author Demikian halnya dengan kantor pos Semarang. Mendapat jatah SS 1.500 buah, jauh jauh hari sebelumnya manajer Bisfil semarang (Bp. Agung) sudah menyatakan bahwa di semarang SS tidak dijual untuk umum. Pada hari penerbitan setelah didesak oleh beberapa filatelis yang menunggu, akhirnya sore harinya dikeluarkan 200 buah dan dikatakan sisanya 1.300 dijual kepada ketua panitia perayaan Zheng He di Semarang (sebagai pribadi). (Pada saat itu dicek oleh filatelis belum ada surat pemesanan ataupun pembayaran dari ketua panitia perayaan Zheng He , Padahal banyak filatelis yang telah memesan dan membayar dimuka, tidak mendapat jatah sesuai pemesanan). Bahkan kepada seorang filatelis, Manajer Bisfil Semarang dengan arogan mengatakan bahwa semua itu adalah kebijakan dia, dan memberikan komentar yang sangat arogan (katanya "Kalau perlu suruh datang orangnya, saya tidak takut") mengacu kepada beberapa petinggi pos di Bandung maupun ketua PFI yang memberikan support kepada para filatelis yang memperjuangkan pembagian jatah SS untuk filatelis semarang (Tidak dijual seluruhnya ke panitia). Keesokan harinya setelah dicek ternyata yang dijual hanya 1.000. Kemana sisanya yang 300 ? Tidak ada yang tahu. Biasanya Semarang mendapat jatah 1.000 SS, karena semarang menjadi pusat perayaan maka jatah SS ditambah 500 menjadi 1.500. Seyogyanya jatah tambahan 500 itu yang dijual ke panitia, dan jatah untuk filatelis tetap 1.000. Ada kabar SS untuk ketua panitia perayaan Zheng He akan dibawa ke Singapura (apakah mau dijual atau dibagi di sana, belum jelas). Saya khawatir kejadian ini akan menghambat pengembangan perfilatelian di semarang. Maaf kalau komentar saya ini terlalu keras, tapi itulah kenyataannya di Semarang. Sedih kan :-( Salam ----- Original Message ----- From: Meidian Triputra To: PRANGKO@yahoogroups.com Cc: Richard Susilo ; Muhammad Subkhan Sent: Monday, July 04, 2005 2:44 PM Subject: [PRANGKO] Masalah Mendasar Posindo Mohon tanggapan Pak Richard dan Pak Subkhan, kenapa kok bisa persediaan Souvenir Sheet "600 tahun Pelayaran Laksmana Zhen He" di Kantor Filateli Pasar Bharu Jakarta pada hari penerbitannya tanggal 28 Juni 2005 yang katanya telah di"drop" sebanyak 8.000 keping telah habis terjual sebelum jam 09.00. Jikalau memang Kantor Filateli Pasar Bharu cuma mau menjual kepada "PELANGGAN YANG MEMESAN", seharusnya jumlah pemesanan yang dibatasi, bukannya pembelian pada hari pertama. Sangat tidak masuk akal bila kesemua 8.000 keping Souvenir Sheet habis diborong dari jam 08.00 s/d 09.00.(Karena menurut informasi dari pembeli atau pedagang yang telah tiba duluan dari saya sekitar jam 08.30, para pegawai di Loket Filateli menginformasikan bahwa persediaan Souvenir Sheet telah habis. Kalau ini memang semacam permainan "orang dalam" PT POSINDO lagi, saya yakin lambat-laun, para filatelis junior atau kolektor perangko yang bermodal pas-pasan seperti saya akan mengalihkan konsentrasinya ke koleksi tematik, periode atau negara lain. From: lim kwet hian Date: Thu Jul 7, 2005 10:02 am Subject: Re: [PRANGKO] PENTING !!! Surat dari Eropa/Luar negeri yang tidak diterima. Mas Iskak, mungkin saya lupa pernah menulis ttg keluhan kiriman pos tanpa-tercatat yg tidak diterima. Tapi yg pasti, kalau kita terima kiriman pos dari LN yg amplopnya agak tebal, apalagi memang benar2 tebal, nah , itu PASTI dibelakang amplopnya ada teraan stempel 'diterima dalam keadaan rusak'. Itu yang saya kentarakan. Amplop sedikit tebal/gemuk aja, pasti dah dapat dipastikan ada teraan itu. Nah, mengenai isinya kurang apa tidak, saya juga tidak pasti tahu, karena memang tidak dikonfirmasikan lagi ke pengirimnya. Terakhir saya terima hadiah dari radio LN berupa satu set tempat-pena yg utk ditaruh di atas meja, ada satu bagian yg tidak ada alias hilang. Sayang, yg mengambilnya di kantor-pos bukan saya sendiri, saya suruh seorang suruhan dan dia tidak membukannya di depan pegawai-posnya. Jadi yah, apa boleh buat, kita tak berdaya. Nah, yang menjadi pertanyaan : apakah suatu kiriman yg amplopnya atau bungkusannya agak tebal harus mengalami proses periksa di kantor-pos penerima ? Saya tidak tahu prosedurnya. Itulah yg dapat saya kemukan utk sharing bersama. Salam : Akwet. nurarif wrote: Pak Akwet, seinggat saya Pak Akwet pernah mengeluh mengenai kiriman pos tanpa tercatat yang tidak diterima. Saya ajukan keluhan mengenai surat tanpa tercatat yg dikirimkan dari Eropah banyak yg tidak saya terima melalui Pak Richard, tapi harus mendapatkan dukungan paling tidak 8 orang, baru dapat diproses dan saya harapkan kawan-kawan filatelis yang mengalami banyak surat yg tidak diterima memberikan dukungan pada saya, supaya dapat diproses oleh Pak Richard. Dukungan dapat dikirimkan dengan membalas E-mail ini dengan menyebutkan nama dan alamat dan negara pengirim. Atas bantuan kawan-kawan filatelis, saya ucapkan terima kasih. Iskak N. From: "Tono D. Putranto" Date: Thu Jul 7, 2005 10:31 am Subject: Re: [PRANGKO] PENTING !!! Surat dari Eropa/Luar negeri yang tidak diterima. Pak Akwet, Pengalaman saya di Semarang, setiap terima surat agak tebal (apalagi yang tebal) pasti dibuka oleh bea cukai yang ada di SPP Semarang. Kalau dianggap tidak ada nilainya, meski dicap bebas bea masuk, kita tetap harus membayar bea Rp 3.000,- untuk PT Pos, bahkan kadang kadang harus menambah lagi Rp 3.000,- untuk biaya bungkus plastik dari pos. Kalau dianggap nilainya lebih dari USD 50,00 (terlebih bila ada invoice di dalamnya), kita harus membayar PPN dan PPh sebesar 17,5% untuk kelebihan nilai di atas USD 50,00. Bahkan kadang kadang ditambah harus bayar PPN BM 10%lagi sehingga biaya bea cukai menjadi 27,5%. Salam Tono ----- Original Message ----- |