Diajeng Gracia Etsya Noor Syekinah Anwar Foto ini hasil jepretan Komisaris Pandan College yang memotret Diajeng Gracia Etsya Noor Syekinah Anwar di rumahnya kawasan Kalibata, Jakarta, setelah menyerahkan Beasiswa, disaksikan ayah ibu dan neneknya di rumah Ajeng, nama panggilannya.

H O M E

STORY:

Diajeng Gracia Etsya Noor Syekinah Anwar
Suka main hola hoop ingin jadi dokter hewan

Gadis manis berusia 9 tahun ini senang sekali main hola hoop, mainan lingkaran besar yang digoyangkan dan diputar di pinggang kita.

Mainan tersebut menurut Ajeng, panggilan untuk Diajeng Gracia Etsya Noor Syekinah Anwar, sedang popular dan baru diperkenalkan di sekolahnya. Setiap Kamis pagi pelajaran olahraga, mainan itu dilakukan selain juga main bola basket.

gAjeng sedikit-sedikit bisa main bola basket, selain suka main hola hoop juga,h papar puteri Etiek Noor Dyah Susanti yang bercita-cita kuat ingin jadi dokter hewan.

Mengapa dokter hewan? Ajeng rupanya sangat senang bermain dengan kucing dan anjing. Walaupun di rumahnya tak ada binatang pelihatan itu, karena tidak ada tempat untuk binatang, tapi kalau sudah dewasa dicita-citakan ingin jadi dokter hewan.

Jadi pramugari juga suka, karena Ajeng suka naik pesawat terbang. Tapi tampaknya tetap bersikukuh ingin jadi dokter hewan nantinya.

gHewan lucu sih dan Ajeng suka sekali sama mereka,h tekannya yang berencana kalau sudah usia 20 tahun baru mau punya pacar.

Ketika ditanyakan yang mana sayang, ibu atau ayah, Ajeng mengakui lebih sayang sama ibu karena ayahnya jarang sekali di rumah akibat sibuknya pekerjaan di kantor.

gHabis papa kerja terus sih, jadi lebih sayang sama mama,h ungkapnya sambil melirik ke papanya.

Gadis kecil yang suka membaca terutama majalah Bobo dengan cerita gpaman kiku dan husinh itu juga senang pelajaran Matematika dan bahasa Inggris.

Di sekolahnya sendiri tidak diajarkan bahasa Jepang. Terus terang Ajeng tidak tahu menahu soal Jepang. Hanya sekali dikenalkan ke teman ayahnya yang orang Jepang tapi tampaknya belum ada gambaran Jepang seperti apa.

Tapi kalau diajak ke Jepang ya mau saja, jawabnya kepada JIEF yang menanyakan apabila diajak ke Jepang bagaimana, mau tidak.

Dalam usianya yang baru sembilan tahun Ajeng pernah diajak naik pesawat terbang ke rumah tantenya di Yogyakarta. Satu neneknya tinggal di Lombok saat ini dan ingin sekali pula ke Lombok, ungkapnya.

gAjeng gak takut jatuh kalau naik pesawat terbang. Sebaliknya mama tuh yang takut jatuh. Ajeng juga ingin jadi pramugari kalau sudah dewasa.h

Loh, mau jadi pramugari atau jadi dokter hewan? Akhirnya berbalik lagi, gMau jadi dokter hewan saja ah.h Jawabnya yang disenyumi ayah ibu dan neneknya saat itu.